Konsep
pendapatan nasional (national output) atau disebut juga produk nasional
(national product) adalah jumlah seluruh barang dan jasa yang
dihasilkan suatu perekonomian negara dalam satu periode. Perhitungan
pendapatan nasional menyajikan ukuran-ukuran keseluruhan (agregat) nilai
dasar dari seluruh barang dan jasa dalam bentuk akhir/jadi, yang
diproduksi dalam perekonomian negara yang bersangkutan dalam jangka
waktu satu tahun. Dalam
konsep sederhana, tanpa mengambarkan adanya pemerintah dan “tabungan”
(penanaman modal), nilai pasar barang-barang dan jasa-jasa yang
diproduksi adalah sama dengan pengeluaran untuk barang dan jasa dan
seluruh upah, sewa, bunga, dan keuntungan yang diterima oleh
sumber-sumber daya ekonomi (faktor produksi) dalam memproduksi barang
dan jasa tersebut. Beberapa ukuran yang menjadi konsep pendapatan nasional adalah sebagai berikut :
- Produk Domestik Bruto (PDB)
- Produk Nasional Bruto (PNB)
- Pendapatan Nasional Neto (NNI)
- Pendapatan Perorangan (PI)
- Pendapatan Disposible (DI)
Konsep
perekonomian terbuka adalah perekonomian empat sektor (rumah tangga
konsumsi, rumah tangga perusahaan, rumah tangga negara, dan luar
negeri). Perekonomian tertutup disebut perekonomian tiga sektor (rumah
tangga konsumsi, rumah tangga perusahaan, rumah tangga negara) tanpa
transaksi/hubungan luar negeri. Perekonomian tertutup sederhana disebut
perekonomian dua sektor (sektor rumah tangga konsumsi dan rumah tangga
perusahaan)
Contoh Dalam suatu model sederhana, dengan mengenyampingkan peran pemerintah dan tabungan (penyertaan modal), kita asumsikan bahwa keseluruhan produksi adalah 1.000.000 unit barang dengan harga per unit Rp 25,00. Biaya untuk mem-produksi keseluruhan barang tersebut terdiri dari upah Rp 10.000.000,00; bunga Rp 5.000.000,00; sewa Rp 4.000.000,00; dan keuntungan Rp 6.000.000,00.
Contoh Dalam suatu model sederhana, dengan mengenyampingkan peran pemerintah dan tabungan (penyertaan modal), kita asumsikan bahwa keseluruhan produksi adalah 1.000.000 unit barang dengan harga per unit Rp 25,00. Biaya untuk mem-produksi keseluruhan barang tersebut terdiri dari upah Rp 10.000.000,00; bunga Rp 5.000.000,00; sewa Rp 4.000.000,00; dan keuntungan Rp 6.000.000,00.
Bila kita menghitung nilai pasar produk nasional dengan menggunakan pende-katan pengasilan/pendapatan (earnings/income approach), maka nilai pasar dari produk nasional adalah Rp 20.000.000,00 (upah Rp 10.000.000,00 + bunga Rp 5.000.000,00 + sewa Rp 4.000.000,00 + keuntungan Rp 6.000.000,00). Selanjut-nya, bila kita gunakan pendekatan pengeluaran atau arus produk (expenditure or flow of product approach) dengan mengandaikan bahwa rumahtangga-rumah-tangga merupakan pemilik tunggal dari faktor-faktor produksi, maka pen-dapatan mereka dari produksi adalah Rp 25.000.000,00 (dari upah, bunga, sewa, dan keuntungan). Kemudian, bila rumahtanga-rumahtangga tersebut membelanjakan keseluruhan penghasilannya, maka nilai pasar pengeluaran nasional adalah Rp 25.000.000,00.
Dalam konsep perekonomian tertutup sederhana, pendapatan yang diterima oleh rumah tangga-rumah tangga konsumsi atau disebut income/yield (Y) digunakan untuk :
- membeli barang dan jasa, yang disebut dengan pengeluaran konsumsi (consumption) atau ditulis dengan inisial C, dan
- sisanya digunakan untuk menabung (saving) atau ditulis dengan inisial S.
Pendapatan,
konsumsi dan tabungan dapat dituliskan dalam rumus Y = C+S. Pada
kesempatan berikutnya, dalam jangka panjang kemungkinan besar tabungan
akan digunakan untuk investasi (Investment) atau ditulis dengan inisial
I, sehingga dalam bentuk rumus dapat ditulis Y = C+I
Konsumsi, tabungan dan investasi merupakan hal yang mempengaruhi pembentukan pendapatan nasional. Selanjutnya, untuk menghitung besarnya pendapatan nasional suatu negara dapat digunakan beberapa cara. Namun, untuk itu kita perlu mengetahui dahulu beberapa konsep yang berkaitan dengan pendapatan nasional dan pema-hamannya, sehingga tidak menimbulkan kesalahan dalam menafsirkan istilah atau pernyataan mengenai Produk Nasional Bruto (PNB), Produk Domestik Bruto (PDB), pendapatan nasional, dan Pendapatan Nasional.
Konsumsi, tabungan dan investasi merupakan hal yang mempengaruhi pembentukan pendapatan nasional. Selanjutnya, untuk menghitung besarnya pendapatan nasional suatu negara dapat digunakan beberapa cara. Namun, untuk itu kita perlu mengetahui dahulu beberapa konsep yang berkaitan dengan pendapatan nasional dan pema-hamannya, sehingga tidak menimbulkan kesalahan dalam menafsirkan istilah atau pernyataan mengenai Produk Nasional Bruto (PNB), Produk Domestik Bruto (PDB), pendapatan nasional, dan Pendapatan Nasional.
0 comments:
Post a Comment